LINUX – DISTRIBUSI, SOSIALISASI, EDUKASI
Linux merupakan salah satu sistem operasi open source yang sangat popular saat ini. Dengan menggunakan Linux memungkinkan kita untuk menjadi lebih creative, meningkatkan skill, dan meminimalisasi pengeluaran tentunya. Karena dengan lisensi GPL (General Public License) Linux dapat digunakan,dimanipulasi dan dikembangkan oleh siapa saja.
Namun apa saja yang menjadi perhatian serius dalam dunia Linux. Hal ini tentunya harus kita perhatikan bersama dimulai dari bagaimana cara mendistribusikan Linux, bagaimana cara agar Linux lebih dikenal, dan bagaimana caranya mengurangi bahkan menghilangkan kebiasaan masyarakat menggunakan sistem operasi berbayar secara ilegal dan menghilangkan kebiasaan pembajakan terhadap software-software berbayar serta bagaimana caranya meyakinkan masyarakat bahwa Linux layak digunakan sebagai sistem operasi mereka.
Pada dasarnya distribusi Linux merupakan hal utama yang harus diperhatikan, karena dengan pendistribusian yang efektif maka Linux akan lebih mudah untuk didapatkan oleh masyarakat. Sebenarnya tidak terlalu susah untuk mendapatkan Linux karena kita dapat dengan mudah untuk menemukan website yang menyediakan link untuk mendownload Linux. Tetapi pemasalahannya timbul ketika file Linux yang harus didownload cukup besar dan koneksi yang dimiliki lemah terutama pengguna rumahan dan wernet dengan system pembagian bandtwidth. Kita dapat menghabiskan berjam-jam bahkan berhari-hari untuk mendapatkan Linux secara utuh, belum lagi permasalahan yang timbul adalah file yang korup yang baru kita ketahui ketika kita selesai mendownload file Linux dan mencoba untuk menginstallnya. Tentu hal ini akan membuat kita kecewa dan malas mendownload untuk kesekian kalinya. Belum lagi apabila mayarakat yang menggunakan kuota bandwidth terbatas, hal ini hanya meyebabkan tagihan internet jebol.
Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membuat sebuah lembaga atau organisasi yang difungsikan untuk mengumpulkan system operasi Linux dan mengumpulkan semua software yang berhubungan dengan Linux. Lembaga atau organisasi inilah yang bertugas untuk mendistribusikan Linux tersebut dengan cara mengirimkan CD atau DVD Linux ke masyarakat yang memesan.. Menurut perhitungan kira-kira pengiriman sebuah DVD di wilayah Jakarta melalui pos hanya menghabiskan dana maksimal sebesar Rp.15.000,00 cukup murah bukan. Dana yang didapatkan dari pendistribusian Linux ini akan digunakan untuk biaya pengiriman, biaya pembelian CD atau DVD, dan biaya yang digunakan untuk pengembangan dan pendanaan organisasi ini.
Sebenarnya universitas yang besar dan berbasiskan teknologi seperti Universitas Gunadarma tidak akan mengalami kesulitan untuk melakukan hal diatas. Tetapi sangat disayangkan mengapa organisasi yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan Linux belum terbentuk atau sudah terbentuk tetapi belum maksimal dalam mendistribusikan Linux. Merupakan suatu kebanggaan bagi mahasiswa Universitas Gunadarma apabila Universitas Gunadarma lebih intensif untuk menyebar-luaskan Linux ke masyrakat.
Permasalahan yang lain adalah bagaimana caranya agar Linux lebih dikenal oleh masyarakat, mengurangi bahkan menghilangkan kebiasaan masyarakat menggunakan system operasi berbayar secara ilegal, dan menghilangkan kebiasaan pembajakan terhadap software-software berbayar, serta bagaimana caranya meyakinkan masyarakat bahwa Linux layak dipakai sebagai sistem operasi mereka.
Hal ini sebenarnya dapat kita tanggulangi secara bersama-sama dimulai dari mengadakan seminar tentang Linux, mengadakan pelatihan mengenai Linux baik secara langsung atau melalui blog komunitas dengan sering diadakan kegiatan ini maka masyarakat akan lebih familiar untuk menggunakan Linux karena bukan hal yang dapat kita pungkiri bahwa penggunaan Linux cukup susah apabila dibandingkan dengan system operasi berbayar sekelas Micosoft Windows. Untuk menarik minat masyarakat mengikuti seminar dan pelatihan Linux kita tidak perlu menarik biaya yang besar terhadap calon peserta seminar dan pelatihan, bahkan kalau perlu kita mengadakan seminar dan pelatihan tanpa penarikan biaya dari para peserta, karena pada dasarnya kita melakukan hal ini untuk tujuan sosial dan untuk menciptakan anak bangsa yang cerdas, kreatif, dan inovatif.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah sudah saatnya menjadikan universitas- universitas yang ada diindonesia sebagai lembaga yang bukan hanya menciptakan seorang sarjana, magister bahkan doktor tetapi universitas yang berdiri harus mampu menyediakan suatu lembaga penelitian yang dapat menghasilkan suatu karya yang bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia. Untuk Linux kita dapat membuat suatu lembaga penelitian yang berfungsi untuk mengembangkan Linux. Bukan hal yang tidak mungkin kita akan menggunakan suatu ditro Linux buatan kampus sendiri dan memanfaatkan Linux yang dikembangkan untuk mendukung segala bentuk kegiatan di universitas yang kita cintai.(Pg)
Linux merupakan salah satu sistem operasi open source yang sangat popular saat ini. Dengan menggunakan Linux memungkinkan kita untuk menjadi lebih creative, meningkatkan skill, dan meminimalisasi pengeluaran tentunya. Karena dengan lisensi GPL (General Public License) Linux dapat digunakan,dimanipulasi dan dikembangkan oleh siapa saja.
Namun apa saja yang menjadi perhatian serius dalam dunia Linux. Hal ini tentunya harus kita perhatikan bersama dimulai dari bagaimana cara mendistribusikan Linux, bagaimana cara agar Linux lebih dikenal, dan bagaimana caranya mengurangi bahkan menghilangkan kebiasaan masyarakat menggunakan sistem operasi berbayar secara ilegal dan menghilangkan kebiasaan pembajakan terhadap software-software berbayar serta bagaimana caranya meyakinkan masyarakat bahwa Linux layak digunakan sebagai sistem operasi mereka.
Pada dasarnya distribusi Linux merupakan hal utama yang harus diperhatikan, karena dengan pendistribusian yang efektif maka Linux akan lebih mudah untuk didapatkan oleh masyarakat. Sebenarnya tidak terlalu susah untuk mendapatkan Linux karena kita dapat dengan mudah untuk menemukan website yang menyediakan link untuk mendownload Linux. Tetapi pemasalahannya timbul ketika file Linux yang harus didownload cukup besar dan koneksi yang dimiliki lemah terutama pengguna rumahan dan wernet dengan system pembagian bandtwidth. Kita dapat menghabiskan berjam-jam bahkan berhari-hari untuk mendapatkan Linux secara utuh, belum lagi permasalahan yang timbul adalah file yang korup yang baru kita ketahui ketika kita selesai mendownload file Linux dan mencoba untuk menginstallnya. Tentu hal ini akan membuat kita kecewa dan malas mendownload untuk kesekian kalinya. Belum lagi apabila mayarakat yang menggunakan kuota bandwidth terbatas, hal ini hanya meyebabkan tagihan internet jebol.
Sekarang solusi apa yang dapat kita lakukan agar distribusi Linux menjadi lebih efektif ?
Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membuat sebuah lembaga atau organisasi yang difungsikan untuk mengumpulkan system operasi Linux dan mengumpulkan semua software yang berhubungan dengan Linux. Lembaga atau organisasi inilah yang bertugas untuk mendistribusikan Linux tersebut dengan cara mengirimkan CD atau DVD Linux ke masyarakat yang memesan.. Menurut perhitungan kira-kira pengiriman sebuah DVD di wilayah Jakarta melalui pos hanya menghabiskan dana maksimal sebesar Rp.15.000,00 cukup murah bukan. Dana yang didapatkan dari pendistribusian Linux ini akan digunakan untuk biaya pengiriman, biaya pembelian CD atau DVD, dan biaya yang digunakan untuk pengembangan dan pendanaan organisasi ini.
Sebenarnya universitas yang besar dan berbasiskan teknologi seperti Universitas Gunadarma tidak akan mengalami kesulitan untuk melakukan hal diatas. Tetapi sangat disayangkan mengapa organisasi yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan Linux belum terbentuk atau sudah terbentuk tetapi belum maksimal dalam mendistribusikan Linux. Merupakan suatu kebanggaan bagi mahasiswa Universitas Gunadarma apabila Universitas Gunadarma lebih intensif untuk menyebar-luaskan Linux ke masyrakat.
Permasalahan yang lain adalah bagaimana caranya agar Linux lebih dikenal oleh masyarakat, mengurangi bahkan menghilangkan kebiasaan masyarakat menggunakan system operasi berbayar secara ilegal, dan menghilangkan kebiasaan pembajakan terhadap software-software berbayar, serta bagaimana caranya meyakinkan masyarakat bahwa Linux layak dipakai sebagai sistem operasi mereka.
Hal ini sebenarnya dapat kita tanggulangi secara bersama-sama dimulai dari mengadakan seminar tentang Linux, mengadakan pelatihan mengenai Linux baik secara langsung atau melalui blog komunitas dengan sering diadakan kegiatan ini maka masyarakat akan lebih familiar untuk menggunakan Linux karena bukan hal yang dapat kita pungkiri bahwa penggunaan Linux cukup susah apabila dibandingkan dengan system operasi berbayar sekelas Micosoft Windows. Untuk menarik minat masyarakat mengikuti seminar dan pelatihan Linux kita tidak perlu menarik biaya yang besar terhadap calon peserta seminar dan pelatihan, bahkan kalau perlu kita mengadakan seminar dan pelatihan tanpa penarikan biaya dari para peserta, karena pada dasarnya kita melakukan hal ini untuk tujuan sosial dan untuk menciptakan anak bangsa yang cerdas, kreatif, dan inovatif.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah sudah saatnya menjadikan universitas- universitas yang ada diindonesia sebagai lembaga yang bukan hanya menciptakan seorang sarjana, magister bahkan doktor tetapi universitas yang berdiri harus mampu menyediakan suatu lembaga penelitian yang dapat menghasilkan suatu karya yang bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia. Untuk Linux kita dapat membuat suatu lembaga penelitian yang berfungsi untuk mengembangkan Linux. Bukan hal yang tidak mungkin kita akan menggunakan suatu ditro Linux buatan kampus sendiri dan memanfaatkan Linux yang dikembangkan untuk mendukung segala bentuk kegiatan di universitas yang kita cintai.(Pg)
No comments:
Post a Comment